Solar Langka, Nelayan Batang Timur Kelimpungan Karena Tak Bisa Melaut

    Solar Langka, Nelayan Batang Timur Kelimpungan Karena Tak Bisa Melaut

    Batang - Naiknya harga semua jenis Bahan Bakar mesin (BBM) termasuk solar subsidi, dirasa sangat memberatkan warga khususnya mereka yang mengandalkan hidupnya dari melaut. Bahkan para nelayan itu sampai terpaksa menggadaikan sejumlah barang berharga demi bertahan hidup

    Solar Langka, Nelayan Batang Timur Kelimpungan Karena Tak Bisa Melaut Para nelayan itu juga berharap adanya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) di Batang Timur.Solar Langka,

    Nelayan Batang Timur Kelimpungan Karena Tak Bisa Melaut , Mirisnya para nelayan itu tidak hanya dihadapkan dengan naiknya solar subsidi, mereka juga belum tersentuh bantuan sosial dari pemerintah.

    Akibatnya ratusan perahu jenis sopek dan cukung, saat ini hanya ditambatkan begitu saja oleh para nelayan di pesisir Pantai Celong Mangunsari Desa Kedawung Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang. Hal itu terpaksa dilakukan karena sudah dua pekan ini kesulitan mendapatkan Solar.

    Hal tersebut diungkapkan salah seorang nelayan Pantai Celong, Surahyo, Kamis (6/10/2022) pagi. Ia mengaku kini bersama rekan-rekanya yang juga nelayan banyak waktunya dihabiskan untuk duduk-duduk saja di posko nelayan, mereka menganggur tanpa adanya aktifitas mencari nafkah. 

    “Ya bagaimana lagi, karena tidak bisa melaut sudah 2 pekan ini terpaksa mengutang ke tetangga atau rentenir, diperparah wilayah Batang Timur sendiri tidak ada SPBUN, wajar saja solar sulit ditemukan, misalpun ada terbatas dan harga mencapai dikisaran Rp 8.000 sampai Rp 9.000 perliter, padahal seharunya solar subsidi tersebut hanya Rp 6.800, ” ungkapnya.

    Hal senada juga diungkapkan oleh nelayan lainya, Ramlan. Ia mengatakan, dikampung nelayan Mangunsari Pantai Celong Desa Kedawung sendiri terdapat 140-an perahu, saat ini kebingungan lantaran tidak melaut ditengah himpitan ekonomi. Padahal kebutuhan hidup seperti makan dan biaya sekolah terus berjalan, terpaksa sejumlah barang berharga digadaikan guna menutup biaya selama tidak melaut.

    Solar langka, bantuan sosial dari Pemerintah tidak ada, para nelayan banyak yang menganggur, dan ada pula untuk mengisi kekosongan waktu digunakan  memperbaiki alat melaut, seperti jaring dan perahu, ”katanya.

    Warga pesisir pantai yang berada di wilayah Batang Timur seperti Kampung nelayan Siklayu, Desa Sidorejo dan Kampung nelayan Plabuan Desa Ketanggan Kecamatan Gringsing, serta Kampung nelayan Pantai Celong Mangunsari Desa Kedawung Banyuputih berharap adanya perhatian dari Pemerintah setempat. 

    Para nelayan itu juga berharap adanya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum nelayan (SPBUN), supaya pasokan solar stabil sehingga nelayan tidak kocar kacir dalam mencukupi nafkah keluarga 

    Lutfi Adam 

    Lutfi Adam

    Lutfi Adam

    Artikel Sebelumnya

    Berbagi Sesama, Prajurit Dan Persit Kodim...

    Artikel Berikutnya

    Kapolri: Ada 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Bekerja Tanpa Cemas, Bansos Tetap Aman: BPJS Ketenagakerjaan Tepis Isu yang Resahkan Pekerja Informal
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel

    Ikuti Kami